Selam adalah Tool dalam penelitian bidang perikanan dan kelautan

SHARE

 

Olahraga selam, adalah olahraga ekstrim yang dapat kita lakukan. Dengan menggunakan peralatan yang disebut SCUBA (Self Contained Underwater Breathing Apparatus) memungkinkan kita untuk dapat lebih lama didalam air. Fungsi penyelaman adalah (1) Militer, (2) Kerja, (3) Olah raga rekreasi dan (4) Penelitian. Penelitian bidang perikanan dan kelautan terkait ekologi ekosistem perairannya membutuhkah skill khusus seperti selam. Ketika mahasiswa akan melakukan penelitian akhir tentang lamun, ikan, benthos, dan karang maka tools atau alat yang digunakan adalah peralatan selam dan skill menyelam yang mumpuni.

 

Menyelam tidak dapat dilakukan setiap orang tanpa pelatihan khusus. Bagi mahasiswa/i jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan dan Ilmu Kelautan, terdapat mata kuliah yang secara khusus mempelajari selam di salah satu semester awal perkuliahan. Karena alasan keselamatan, maka terdapat syarat yang harus dipenuhi sebelum mempelajari selam, antara lain; berumur lebih dari 15 tahun, sehat secara jasmani dan sehat THT (Telinga, hidung, Tenggorokan).

Selain mengedepankan keselamatan, pengampu mata kuliah ini juga memiliki keahlian khusus seperti Bapak M. Rizza Muftiadi,S.Si.,M.Si. Beliau adalah salah satu dosen di prodi MSP lulusan S2 Biologi-ITB berfokus pada bidang keilmuan ekosistem terumbu karang. Pak Rizza (panggilan akrabnya) adalah kelahiran Pangklapinang, Kep. Bangka Belitung, memiliki sertifikat selam internasional jenjang Instruktur (B1), selain itu, Pak Rizza juga memiliki sertifikat Pengamat Ekosistem Terumbu Karang dari LSP-BRIN. Selain mengampu mata kuliah Widya Selam di MSP dan Selam Dasar di IKL, beliau juga mengampu mata kuliah Selam Ilmiah dikedua prodi tersebut.  Banyak riset dan kerjasama tentang terumbu karang yang telah dilakukan beliau, seperti penelitian kesehatan karang di Pulau Ketawai dan Prov. Kep. Babel.

 

 

Bapak M. Rizza Muftiadi,S.Si.,M.Si

 

Sampai saat ini, selam adalah satu satunya tool yang wajib digunakan dalam penelitian di ekosistem laut terutama terumbu karang, Ujarnya. Karena hanya dengan selam kita dapat merasakan dan mengamati prilaku yang hanya dapat dirasakan dan dilihat dengan mata. Sensasi akan berbeda ketika kita mengamati secara langsung dibandingkan dengan melihat melalui video atau foto saja. Kita dapat merasakan tekanan yang sesungguhnya ketika kita menyelam dilaut, tambah Rizza.

Sensasi menyelam akan berbeda dilokasi yang sama namun diwaktu yang berbeda, ada arus, suhu, kecerahan, siang dan malam itu yang membuat penyelaman akan berbeda ketika menyelam dilokasi yang sama tetapi pada waktu yang berbeda, Ungkapnya. Selain itu, penyelam dituntut memiliki ketenangan dan skill yang baik. Skill ini terkait bagaimana cara membersihkan masker (mask clearing) dan buoyancy agar kita dapat melihat dengan baik didalam air dan tidak merusak karang, Tambah Rizza.

 

Salah satu keahlian yang diajarkan pada mata kuliah selam

 

Kita disebut sebagai diver jika sudah memiliki sertifikat selam. Sertifikat ini dapat diunakan ketika akan melakukan penelitian ataupunhanya sekedar rekreasi dilaut. Jika kita tidak memiliki sertifikat selam, maka tidak diperbolehkan untuk melakukan penyelaman terlebih untuk menyewa peralatan selma pun tidak diperkenankan. Oleh karena itu, rugi jika telah mengambil matakuliah selam namun tidak disertai dengan sertifikasi selam. Keahlian ini diajarkan kepada mahasiswa/i di prodi Manajemen Sumberdaya Perairan dan Ilmu Kelautan, karena skill ini sangat dibutuhkan ketika melakukan praktikum lapangan yang menuntut mahasiswa untuk bisa sampling di air terutama laut. Namun, jika mahasiswa/i yang tertarik dengan dunia bawah laut masih dapat belajar tentang menyelam salah satunya di UKM Selam UBB.